Lazada IndonesiaLazada Indonesia

Kekayaan Alam Provinsi Maluku

 Kekayaan Alam Provinsi Maluku

Ibu kota Maluku adalah Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai Ambon Manise, kota Ambon berdiri di bagian selatan dari Pulau Ambon yaitu di jazirah Leitimur. Ada wacana bahwa Kota Ambon Manise sudah semakin padat, sumpek, dan tidak lagi layak untuk menampung jumlah penduduk yang dari tahun ke tahun meningkat tajam yang merupakan ibu kotapProvinsi akan menjadi kota biasa karena ibu kota direncanakan pindah ke negeri Makariki di Kabupaten Maluku Tengah.

Jumlah penduduk provinsi ini tahun 2010 dalam hasil sensus berjumlah 1.533.506 jiwa. Maluku terletak di Indonesia Bagian Timur. Berbatasan langsung dengan Maluku Utara dan Papua Barat di sebelah utara, Laut Maluku, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara di sebelah barat, Laut Banda, Timor Leste, dan Nusa Tenggara Timur di sebelah selatan serta Laut Aru dan Papua di sebelah timur. Di Provinsi Maluku memiliki beberapa Kekayaan Alam yang salah satunya adalah

Pertanian & Perkebunan Yang Luas

Menjadi motor penggerak perekonomian Provinsi Maluku adalah sektor pertanian, Luas penggunaan lahan untuk hutan lindung 779.618 hektar, hutan suaka alam dan wisata 475.433 hektar, hutan produksi tetap 475.433 hektar, dan untuk lahan persawahan pada 2005 seluas 3.469 hektar, sedangkan untuk sawah tadah hujan 1.065 hektar.

Produksi padi sawah pada 2005 sebesar 32.836 ton akan naik sebesar 4,89% dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu 31.304 ton. Produksi padi ladang sebesar 4.403 ton atau turun sebesar 9,10% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 4.844 ton.

Produksi palawija mengalami kenaikan diantaranya: jagung pada 2004 sebesar l2.477 ton menjadi 14.262 di tahun 2005 atau naik sebesar 14,31%, kacang tanah dari 1.876 ton menjadi 2.508 ton atau naik sebesar 33,69%. Demikian juga dengan abi kayu pada 2005 sebesar 94.995 Lon naik sebesar 3,99% dari tahun 2004, sedangkan ubi jalar naik dari 15.298 ton pada 2004 menjadi 16.701 ton di tahun 2005 atau naik 9,17%

Flora & Fauna

Daerah di antara dua patahan (Maluku, Sulawesi, dan kepulauan Sunda kecil) mempunyai jenis kekayaan fauna yang unik. Bagian terbesar dari fauna daerah tidak ditemukan di Sulwesi, meskipun hanya berjarak 50 km dari kalimantan menyeberang selat makasar, dan pulau-pulau, seperti Seram dan Halmahera, yang terdekat dengan papua sebagian besar tidak memiliki fauna. Hal ini disebabkan hadirnya sebuah selat yang dalam antara Kalimantan dan Sulawesi serta dalamnya laut Banda sehingga kelompok pulau-pulau tidak pernah saling berhubungan satu sama lainnya pada zaman es. 

Para ilmuwan menggambarkan situasi ini ke dalam tiga era fauna: Wallace ( era pergeseran dari selatan menuju utara lewat selat Lombok dan Makasar, berakhir hingga tenggara Filipina), Weber (era pergeseran dan melewati lautan antara Maluku dan Sulawesi) dan Lydekker (era pergeseran daerah tepi sahul , yang menyusuri perbatasan barat Papua dan benua Australia)- salah satunya Orang utan (pongo pygemaeus), ditemukan hanya di Sumatera dan Kalimantan, sangat bergantung sekali terhadap habitat hutan asalnya. Oleh sebab itu untuk melindungi habitat mereka, Indonesia bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) telah mendirikan Proyek ?Rehabilitasi Orang Utan? di kawasan Bahorok dan Tanjung Puting, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, untuk melatih kembali orang utan yang pernah tertangkap agar bisa kembali hidup di alam bebas.

Komodo (Varanus komoensis) adalah kadal terbesar di dunia, mencapai panjang hingga 2 dan 3 meter, berasal dari kelompok cara satwa komodo, melingkupi pulau komodo, padar dan rinca, di timur pulau jawa, di bagian pantai barat pulau flores.

Potensi Keindahan Alam

Ternate -Pagelaran Sail Morotai 2012 sebagai awal tanda kebangkitan Pulau Morotai, Maluku Utara sehingga pemerintah akan mengundang investor, guna mengembangkan potensi sumber daya alam pulau Morotai.

Kegiatan ini merupakan program untuk sinergi dan integrasi dalam rangka percepatan pembangunan kesejahteraan rakyat di kawasan-kawasan kepulauan dan pulau-pulau terpencil.

“Ini awal kebangkitan potensi pariwisata, apalagi (Morotai) sudah menjadi pemerintah kabupaten tersendiri dengan 70.000 orang penduduk

Sail Morotai 2012 kali ini mengambil tema “Menuju Era Baru Ekonomi Regional Pasifik,” merupakan kelanjutan daritiga kegiatan yang sudah dirintis sebelumnya, yaitu Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010 dan Sail Wakatobi- Belitung 2011.

Terselenggaranya Sail Morotai 2012 merupakan kesempatan yang baik untuk mengangkat citra daerah, terutama keindahan laut dan memperkenalkan kebudayaan serta keragaman flora dan fauna. Ditambah dengan menjadikan potensi kelautan dan perikanan daerah, sebagai sumber penghidupan rakyat dan sumber pembangunan daerah.

“Penyelenggaraan Sail Morotai 2012 bertujuan untuk menggalang keterpaduan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo.

Pulau Morotai yang terletak di Provinsi Maluku Utara telah dikukuhkan Pemerintah sebagai lokasi pelaksanaan sail pada tahun 2012. Pulau ini acapkali disebut sebagai “East Indonesia Paradise”, merupakan surga di timur Indonesia, karena mempunyai unsur daya tarik wisata alam bahari yang sangat mempesona dengan keragaman dan keunikan biota laut.
Referensi Artikel:
http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku
http://wisatamaluku.wordpress.com
www.indonesia.go.id/in/pemerintah-daerah/provinsi-maluku/sumber-daya-alam
Bagikan:

Related Post